Wednesday, March 11, 2015

Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar

Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar


Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar

Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar


Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar


Pasukan AMPG Yorrys Jadi Benteng Hidup Kantor Golkar



Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menjaga Kantor DPP Golkar 24 jam. (CNN Indonesia/Safir Makki) Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak elite Golkar bertikai akhir 2014, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) tak bisa lepas dari sengkarut konflik internal partai itu.

Organisasi sayap pemuda Golkar ini biasa bertugas mengamankan rapat-rapat yang berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat. November 2014, pecah bentokan antara massa AMPG di Kantor Golkar itu.


Saat itu, kepengurusan lama DPP Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie (Ical) menggelar rapat pleno penentuan waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional. Sejak awal aroma perpecahan sudah tercium karena adanya perbedaan pendapat soal waktu penyelenggaraan Munas. Oleh sebab itu rapat pleno dijaga ketat AMPG.

Saat rapat tengah berlangsung, tiba-tiba anggota AMPG diserang kelompok massa yang merangsak masuk. Para penyerang menggunakan seragam AMPG berwarna kuning loreng hijau. Bentrokan pecah. Kedua kelompok yang saling serang dengan beringas sama-sama mengaku AMPG. (Baca AMPG Saling Serang di Kantor Golkar: Mana Parang?!)

Seperti Golkar, AMPG memang terbelah dua. Satu bergerak di bawah pimpinan Yorrys Raweyai, satu lagi di bawah Ahmad Dolly Kurnia. AMPG yang pecah cerminan adanya dua kubu di partai beringin. Terbuukti dua Munas pun akhirnya digelar yang melahirkan pula dua kepengurusan. Munas Bali menghasilkan kepengurusan yang dipimpin Ical, sedangkan Munas Jakarta menghasilkan kepengurusan di bawah Agung Laksono.

Retaknya Golkar diikuti dengan pengambilalihan Kantor DPP Golkar oleh kubu Agung Laksono, dengan penjagaan ketat pasukan AMPG Yorrys Raweyai, mantan orang nomor satu di AMPG. Yorrys yang berada di kubu Agung kini menjadi salah satu Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta.

Pasukan besar

Sejak terbelah, Golkar Agung menghuni kantor yang didirikan di era kepemimpinan Wahono, Ketua Umum Golkar periode 1988-1993. Agar aktivitas kepartaian kubu Agung tak terganggu dan untuk menghindari penyusupan dari kubu lawan, pengamanan Kantor DPP Golkar diperketat oleh AMPG. Setiap kader Ical yang hendak masuk pun harus minta izin pada Yorrys. Yorrys secara tak resmi bagai pemegang kunci DPP Golkar.

Denny, koordinator pengamanan di Kantor DPP Golkar, bercerita ia dan rekan-rekannya dari AMPG menjaga markas besar partai beringin itu selama 24 jam. Dalam sehari, penjagaan dibagi menjadi dua shift. Tim pertama memulai piket pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, sementara tim kedua menyambung penjagaan dari pukul 20.00 hingga 08.00 WIB. Setiap shift terdiri dari 80 anggota AMPG. Total ada 160 orang yang menjaga Kantor Golkar siang dan malam. Pasukan yang lumayan besar untuk sebuah kantor partai.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, Rabu (11/3), pengamanan kantor DPP Golkar terlihat tak biasa. Di area pintu masuk kantor itu terlihat banyak polisi. "Ada 120 personel. Sebanyak 60 diterjunkan dari Polda Metro Jaya, sisanya dari Polres Jakarta Barat," kata salah seorang aparat polisi.

Sumber CNN Indonesia mengatakan, polisi mulai datang sejak Rabu pagi. Pengerahan aparat ini tak lepas dari insiden yang terjadi di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa malam (10/3), saat rival Agung, Ical, sedang mengumpulkan Dewan Pimpinan Daerah I dan II Golkar se-Indonesia. Pada pertemuan konsolidasi kubu Ical itu, seorang pria bertubuh kekar menyelinap masuk.

Ali Mochtar Ngabalin, elite Golkar Ical, mengatakan pria tersebut berusaha menyerangnya. Namun pria itu tak sempat melukai Ngabalin dan berhasil dilumpuhkan beberapa kader DPD I dan DPD II Golkar yang sedang mendengarkan ceramah Ical. Pria itu babak belur dipukuli massa sebelum diborgol dan ditangkap polisi.

Ngabalin menilai insiden itu merupakan lanjutan dari debat kusir antara dia dan Yorrys di salah satu stasiun televisi, Selasa sore. "Mungkin karena ucapan saya terlalu 'keras' saat dialog tentang putusan Menkumham sehingga dia mengirimkan anak buahnya," kata Ali, menuding Yorrys bertanggung jawab atas insiden itu.

Yorry tak menampik bahwa pria yang hendak menyerang Ngabalin adalah anggota AMPG. "Kami juga punya pendukung, perilaku Saudara Ngabalin memancing reaksi, kami dibilang munas abal-abal," ucap dia.

Tak ingin bertikai

Denny selaku koordinator pengamanan Kantor Golkar, mengatakan tidak ada pengamanan khusus di Kantor Golkar pascakejadian di Hotel Sahid. Menurut dia, keberadaan 120 polisi di Kantor DPP Golkar adalah inisiatif kepolisian, bukan atas permintaan Golkar.

"Seperti hari biasa saja. Tidak ada pengaruh peristiwa semalam. Semua masih kondusif," kata Denny.

Rencana Ical untuk mengambil alih Kantor Golkar dari kubu Agung pun tak terlalu berpengaruh. "Enggak perlu pengamanan tambahan. Untuk apa?" kata Yorrys. Ia yakin Ical tak seberani itu untuk merebut Kantor Golkar, sebab keputusan Menkumham sudah jelas bahwa kubu Agung Laksono adalah pengurus Golkar yang sah, dan dengan demikian sah pula menempati Kantor Golkar.

Meski yakin kubu Ical tidak akan coba menyerang, AMPG Yorrys akan tetap melakukan antisipasi. Namun, tegas Denny, pasukan AMPG tidak ingin lagi saling serang seperti kejadian November 2014. Apalagi, menurut dia, kubu Agung tengah berupaya berkonsolidasi dengan kubu Ical. "Kami ikut yang di atas. Kalau pimpinan saja mau berdamai, masa kami tidak. Kami tak ingin melawan arus," kata dia.

Penelusuran CNN Indonesia, dana pengamanan yang harus dikeluarkan kubu Agung setiap harinya mencapai Rp 4 juta. Dengan demikian, dalam sebulan mereka harus mengeluarkan anggaran sedikitnya Rp 120 juta. Uang itu digunakan untuk membayar para anggota AMPG. Jumlah itu belum termasuk biaya makan pagi, siang, dan malam bagi petugas jaga.

"Kami sebelum konflik ada di habitat masing-masing. Sekarang sih kami sudah jagain kantor tiga bulan. Mau bagaimana lagi, sebab penghasilan sehari-hari kami ya dari menjaga kantor ini," kata seorang anggota AMPG.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lamhot Sinaga mengingatkan Ical untuk tak mencoba-coba 'mengkudeta' kantor DPP Golkar. Ia mengatakan pascakeputusan Menkumham, siapapun di luar pengurus Golkar Agung yang hendak menduduki Kantor Golkar masuk kategori tindak kriminal

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Translate

Popular Posts

Powered By Blogger